Paundra Noorbaskoro Rintis Budidaya Udang Vaname Menggunakan IoT

Bagi para pecinta udang pasti tidak asing lagi dengan varietas Udang Vaname, siapa sangka jenis udang ini bisa diternakkan melalui teknologi yang ramah lingkungan. Udang vaname merupakan varietas udang unggulan. Pemerintah Indonesia bahkan fokus mengoptimalkan budidaya udang vaname. Kemampuan udang vaname dalam beradaptasi membuat udang jenis ini tidak mudah terserang penyakit.

Di kawasan Pantai Pidakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terdapat kompleks pembudidayaan udang vaname. Paundra Noorbaskoro, pemilik tambak udang vaname di kawasan Pantai Pidakan. Paundra juga menggagas tambak udang vaname berkonsep Internet of Things (IoT) dan ramah lingkungan di kawasan Pantai Pidakan.

Cara-cara yang dilakukan untuk bertambak udang ini mendobrak tradisi lama. Penggunaan konsep Internet of Things (IoT) dalam proses budi daya udang vaname ini sangat bermanfaat dan berdampak. Alumnus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya itu mengaku menciptakan sendiri pengelolaan tambak udang berbasi IoT.

Dia juga menciptakan sistem bertambak yang dibakukan sebagai standar operasional prosedur (SOP). Melalui sistem ini, ia bisa mengontrol kondisi tambak dan air dengan baik dan secara real time. Paundra telah membuktikan dengan mengelola tambak menggunakan sistem IoT membuat hasil panen udang vaname melimpah.

Source : KBR

Perjalanan Paundra Noorbaskoro Rintis Budidaya Udang Vaname Menggunakan IoT


Sejak awal 2022 data tambak udang dicatat dan diolah menggunakan aplikasi yang dia kembangkan sendiri. Untuk mengendalikan limbah Paundra membangun sistem smart farm village dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek. Teknologi yang ia kembangkan adalah Internet of Things (IoT).

Dengan bantuan alat tersebut ia berharap masyarakat di Pacitan dan Trenggalek yang mempunyai tambak udang dapat lebih produktif dalam budidaya udang, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Tahun 2020 ia mulai mengembangkan Internet of Things (IoT) tersebut, cara kerjanya adalah dengan mengontrol kondisi kolam dan kualitas air di tambak udang agar menghasilkan bibit udang yang unggul di pasaran.

Sejak awal tahun 2022, ia terdata oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan sebagai salah satu inovator lokal yang membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan budidaya udang. Aplikasi dan alat yang ia kembangkan melalui Internet of Things (IoT) ini diharapkan dapat mengendalikan limbah dan membangun smart farm village khususnya wilayah Kabupaten Pacitan dan sekitarnya.

Limbah yang dihasilkan dari tambak udang tersebut dapat tersaring dengan bagus sehingga ia mulai percaya diri dengan ciptaannya untuk dikembangkan lebih luas, dan bisa digunakan oleh masyarakat luas di Indonesia. Penerapan konsep IoT dalam tambak udang vaname dimulai pada awal 2022.

Ia mulai menebar benih udang di satu kolam. Dia memulai dengan menyiapkan air sesuai kondisi tertentu agar udah dapat tumbuh dengan sehat. Standar kualitas air pun benar-benar diterapkan. Berikutnya, kedalaman kolam yang disiapkan antara 100-120 sentimeter. Kemudian, unsur-unsur lain ada delapan item, seperti salinitas, oksigen terlarut (DO), pH, Nitrat, H2S, transparansi air, dan lainnya.

Semua unsur ini ada hitungannya dan harus diseimbangkan. Jika salah satu unsur ada yang tidak sesuai, maka akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan udang. Paundra membutuhkan sistem yang mempermudah pekerjaannya untuk mengontrol kondisi air tambak. Ia membangun ekosistem berbasis IoT.



Melalui gadget, ia membuat aplikasi yang terhubung dengan data-data kondisi air kolam. Data terkait kolam dan udang semuanya tercatat secara detail di aplikasi tersebut, seperti kualitas air yang dibutuhkan dan lain-lain. Semua data terpantau di aplikasi tersebut. Saat ada kondisi air yang kualitasnya menurun bisa langsung diketahui.

Setelah itu bisa langsung dilakukan tindakan. Melalui aplikasi ini, tuturnya, bisa mengetahui perkembangan dan kesehatan udang di dalam kolam. Pendataan yang rajin dilakukan dengan sistem itu juga membuat berat udang bisa diketahui tanpa harus memanennya. Pada saat proses penebaran, jumlah benur pun dihitung.

Kemudian, puluhan ribu benur itu diberi racikan pakan yang telah dibuat sesuai takaran. Waktu pemberian pakan pun telah ditentukan, yakni tujuh kali sehari. Pemberian pakan diawali pukul 07.00 WIB, kemudian berlanjut dua jam sekali harus ditabur pakan. Pemberian pakan terakhir pada pukul 19.00 WIB.

Saat umur udang 33 hari dari masa ditebar, ia akan mengambil sampling udang tersebut kemudian menimbangnya. Dari sampling itu akan diketahui berapa total berat udang yang ada di satu kolam. Dengan ekosistem IoT yang dibangun, bahkan ia bisa menarget pada ukuran berat badan berapa udang itu siap dipanen.

Bahkan, dengan sistem IoT yang dibangun, ia bisa mengetahui berapa total udang yang dipanen sebelum masa panen dilakukan. Dengan pendataan yang matang dan dibantu teknologi, ia bisa menghindari kerugian. Melalui sistem budi daya yang menerapkan sistem IoT ini, ia mengaku lebih bisa menghemat dalam sisi operasional karena semua pakan dan hasil terhitung secara matematis dalam aplikasi.



Sukses Meraih Penghargaan dari Satu Indonesia Awards oleh Astra 2022


Di tahun 2022 juga ia bersama teman-temannya berinisiatif untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu peserta Satu Indonesia Awards yang diadakan oleh Astra Internasional untuk mempresentasikan karyanya agar digunakan oleh masyarakat luas di Indonesia.

Melalui bidang teknologi Internet of Thing (IoT) ini ia berharap dapat berkontribusi dengan banyak orang di Indonesia, tambak berbasis data ini menghasilkan karya yang berbuah manis di masyarakat Kabupaten Pacitan dan sekitarnya.

Mempresentasikan ide Internet of Things terhadap budidaya tambak udang ini pada event Satu Indonesia Awards 2022, menurut Paundra Baskoro juga akan berbagi pengalamannya agar menjadi problem solving pemilik tambak udang di berbagai daerah di Indonesia. Usaha ini tercatat tumbuh saat Paundra Baskoro mengoperasikan 20 kolam budidaya udang vaname dengan luas total 10 ribu meter di wilayah Pacitan.

Pada saat acara penganugerahan kategori bidang teknologi terbaik Satu Indonesia Awards oleh Astra 2022, ia menyatakan bahwasannya teknologi merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari perannya. Seiring berkembangnya zaman, beberapa cara tradisional bisa di akulturasikan dengan langkah modern agar menghasilkan produk yang lebih unggul dipasaran.

Internet of Things (IoT) pada gagasan Paundra Baskoro ini diharapkan menjadi terobosan dan solusi yang dapat didukung oleh pihak swasta dan Pemerintah, untuk ditindaklanjuti sebagai salah satu problem solving nelayan tambak udang di beberapa daerah di Indonesia.

Share this

Next
This Is The Current Newest Page
Previous
Previous Post »